26 Februari 2009

Dari Pastor Paroki (Rm. Ign. Allparis, Pr): "KOMUNITAS YANG DIUTUS"

Saudara saudara yg terkasih , masa prapaska sudah tiba, kita  masuk dalam retret agung, waktunya bagi kita untuk menyegarkan diri, pergi ketempat yang sunyi dan berdoa, bertemu dengan Tuhan. Kita menimba kekuatan dan dalam berbagai kegiatan rohanai, pantang dan puasa adalah salah satu jalannya. Doa, pantang dan puasa membantu kita untuk melihat diri kita, keluarga kita, komunitas kita, pekerjaan kita, paroki kita dan sebagainya. Ketajaman dan kejelian melihat diri kita secara benar tidaklah mudah, terlebih melihat dalam terang iman kristiani, hal ini karena kita juga mengenal kebenaran kebenaran dari iman lain yang lain, yang kadangkala seiring tapi juga kadang kala bertentangan dengan ajaran kristinai.

Saudara-saudara yang terkasih, untuk itulah, pada masa prapaska ini, kita menimba dan menimba nilai kristiani terus menerus, belajar dari kehidupan Yesus dan menjalankan apa yang diajarkan kepada kita. Setelah kita melihat diri kita dalam terang iman kristinai, tentu kita tak mau berhenti disitu saja, tetapi kita diajak untuk mengambil sikap yang benar, sikap yang benar mengandaikan bahwa kita bisa menerapkan dalam kehidupan sehari hari bersama orang lain.Tema APP tahun yang berbunyi memberdayakan kesejatian hidup dalam dalam rangka hidup bersama dengan orang lain, mengajak kita untuk melihat diri kita dan membawanya kepada masyarakat luas dengan tidak mengorbankan  nilai-nilai kristiani kita. Justru itulah panggilan hidup kita, membawa nilai-nilai kristiani kepada banyak orang dalam amal kasih, serta menjalin kerjasama satu sama lain. Akhirnya, mari kita bersama sama, bahu membahu, tolong menolong, kerja keras, saling menguatkan dan meneguhkan, kia terilbat aktif  dan kreatif dalam komunitas. Komunitas yang baik, akan memberikan hal yang luar biasa baik bagi kehidupan paroki. Tuhan memberkati.   


25 Februari 2009

PEMBEKALAN PEMANDU APP 2009


     Dengan mengambil tema Pember-dayaan Kesejatian Hidup: “Pemberdayaan Hubungan antar Umat Beriman,” Komisi PSE Keuskupan Banjarmasin telah mempersiapkan bahan Pendalaman Iman selama masa Prapaskah. Untuk memberikan gambaran materi pendalaman APP,  maka Seksi Pewartaan mengadakan pembekalan bagi para pemandu komunitas.

         Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin, 16 Februari 2009 pukul 20.00-21.30 Wita tersebut diikuti oleh 23 orang dari 12 komunitas. Dalam pembukaan acara, romo Allparis mengungkapkan pengalamannya bertemu dan berdialog dengan MUI. Beliau menyatakan ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari situ, di antaranya yaitu bahwa pengajaran iman anak yang paling efektif  adalah bila dilakukan oleh orang tuanya sendiri dan bukan katekis atau pastor. Di samping itu hendaknya umat Katolik dapat terlibat dalam kegiatan di RT, Kelurahan atau masyarakat tempat dia tinggal.

        Usai romo membuka acara tersebut, Frater Anton, CMM menjelaskan materi pendalaman APP. Materi yang telah disiapkan oleh Komisi PSE Keuskupan Banjarmasin disediakan untuk 5x pertemuan yang menyoroti tentang komunitas. Diharapkan kegiatan Pendalaman APP tidak hanya sampai pada “pertemuan doa” saja, tapi selalu diikuti oleh suatu kegiatan nyata di masyarakat. Itulah misi yang ingin diwujudkan dalam APP 2009 ini. Cita-cita besar ini hanya mungkin terwujud jika setiap umat beriman mengimani bahwa “Perutusan Kristus diperuntukkan bagi semua orang.”

       Lebih lanjut Frater Anton memberikan penjelasan materi pada tiap-tiap pertemuan. Pada pertemuan pertama, kita diajak untuk melihat sejauh mana citra/gambaran komunitas Katolik di tengah-tengah masyarakat. Selanjutnya, kita diajak melihat hal-hal yang membelenggu kita sehingga kita tidak dapat bermisi, dan ini akan didalami pada pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga, komunitas diajak untuk terus menerus memperbaharui diri berdasarkan nilai-nilai Injil. Komunitas yang bergerak dan menggerakkan akan dibahas pada pertemuan keempat. Selanjutnya pada pertemuan kelima, komunitas diajak untuk peka akan situasi dan kondisi masyarakat sekitar serta melakukan tindakan nyata sebagai buah pertobatan. Tindakan nyata harus dirumuskan dan dilaksanakan bersama dalam komunitas dengan membuat daftar Rencana Aksi Nyata. (smr)

 

BARONGSAI KOMKA


Memeriahkan Tahun Baru Imlek dan perayaan Cap Go Meh selama 6 hari dari tanggal 25 – 27 Januari 2009 dilanjutkan tgl 8-10 Februari 2009, group Barongsai KOMKA mengadakan barongsai keliling ke rumah umat yang merayakan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.

        Minggu, tanggal 25 Januari 2009 pukul 14.00 rombongan group barongsai KOMKA dilepas dan diberkati oleh Pastor Paroki Santa Perawan Maria Yang terkandung Tanpa Noda, Rm. Allparis menandai dimulainya arak – arakan barongsai keliling. Group Barongsai KOMKA membawa 2 buah barongsai yang berwarna kuning keemasan dan warna pink bercampur hitam. Walau di hari pertama hujan deras, tetap tidak mengurangi semangat anggota kelompok barongsai yang berjumlah 23 orang. Dengan menggunakan 2 buah mobil pick up, rombongan menuju rute yang sudah disusun terlebih dahulu. Semua pemilik rumah yang dikunjungi menyambut dengan hangat kedatangan barongsai KOMKA karena merasa terhibur melalui barongsai yang dimainkan oleh Komka dengan berbagai gaya. Hari pertama berakhir hingga pukul 22.00, walau lelah semua masih memiliki semangat membara untuk mempersiapkan hari esok.

     Di Hari ke 2, cuaca sangat mendukung, permainan barongsai yang ditampilkan sangat atraktif sehingga menimbulkan decak kagum dari para penonton. Jalanan macet dan anak – anak yang berkeliaran menonton selalu terjadi setiap group Barongsai KOMKA tampil dari rumah ke rumah.

        Di hari ke 3, walau agak kelelahan karena berjuang selama 2 hari sebelumnya, tetapi group barongsai KOMKA tetap harus menampilkan atraksi yang hebat. Pada malamnya group barongsai KOMKA diminta untuk tampil di Susteran SCMM untuk menghibur para suster.

         Pada perayaan Cap Go Meh yang menandai berkhirnya rangkaian kegiatan imlek, di malam penutupan, Barongsai KOMKA Santa Maria, Kelayan bertemu dengan Barongsai KOMKA St Don Bosco, Veteran dengan komando Rudini cs di Jl. Veteran untuk melaksanakan atraksi dan adu kepiawaian memainkan barongsai. Suasana di malam itu begitu semarak dan penonton begitu membludak hingga waktu menunjukan pukul 23.00 yang mengharuskan semua kegiatan harus diakhiri.

          Selama 3 hari, Fr. Anis Cmm selalu setia mendampingi Group Barongsai KOMKA dan beliau mengaku sangat senang karena ini pengalaman pertama beliau ikut arak –arakan barongsai.

          Puji dan syukur kepada Yesus Kristus atas kelancaran kegiatan ini selama 3 hari. Hasil yang didapatkan selama 6 hari sangat luar biasa, jerih payah anak-anak KOMKA pun tidak sia-sia. Kegiatan ini menandakan bahwa OMK pada khususnya dan Gereja pada umumnya terbuka dan peduli terhadap kebudayaan serta dapat melestarikannya.

          Diucapkan terima kasih yang luar biasa kepada semuanya yang mendukung kegiatan ini, antara lain: Rm. Allparis dan Rm Fut, Bpk Willy, Ibu Gaby,  Ibu Murba, Pengurus Dewan Paroki serta Ketua – ketua Wilayah dan komunitas, Om Yanto Chandra, Om Keng Beng, Om Oei Soe Siang dan seluruh donatur juga sponsor. (Tommy) 

PARKIR KOMKA: "DARI UMAT UNTUK UMAT"


   Judul diatas dirasa sangat relevan untuk diutarakan kepada seluruh umat paroki tercinta ini. Dari prakarsa sdr. Stevanus Yandi atau akrab disapa Yandi”Tiul” si suhu karate nasional, maka dibuat rambu – rambu parkir dimana semua biaya yang tidak sedikit itu menggunakan kas KOMKA Santa Maria yang juga berasal dari pengumpulan uang parkir setiap minggu. Melalui rambu – rambu itu dibuat agar kondisi lahan parkir di halaman gereja yang cukup terbatas dapat menjadi teratur dan diharapkan umat  dapat mematuhi.

        Mengapa rambu – rambu itu dibuat sedemikian rupa ?

1.      Agar umat yang membawa kendaraan bermotor tidak semaunya memarkir kendaraan atau mobilnya, meski sudah diberitahu oleh petugas parkir secara halus maupun teguran.

2.       Menjaga ketertiban lalu lintas parkir di lingkungan gereja.

3.      Pembuktian bahwa selama ini anggapan miring oleh sebagian orang tentang uang parkir yang selama ini dikelola oleh KOMKA Santa Maria hanya digunakan untuk anak muda foya – foya adalah sangat salah dan tidak benar. Uang parkir itu dikelola dan digunakan KOMKA Santa Maria untuk berbagai kegiatan anak muda paroki maupun keuskupan.

Semoga setelah adanya rambu – rambu parkir ini kedepannya lalu lintas parkir dapat menjadi lebih tertib dan teratur. (Tommy)

 

PADUAN SUARA PAROKI "SERAFIM"


          Pada awalnya, Paduan Suara Paroki dibentuk dengan mengumpulkan umat yang berpotensi atau memiliki suara merdu untuk mengisi Siaran Mimbar Agama Katolik di TVRI dan Lomba Paduan Suara antar paroki. Selanjutnya kelompok ini dipercayakan untuk melayani koor pada hari-hari besar di paroki.

         Dengan kesadaran bahwa intensitas latihan sangat menentukan baik atau buruknya sebuah paduan suara, maka beberapa saat kemudian dipandang perlu bagi anggota paduan suara untuk berlatih rutin seminggu sekali dengan dibimbing secara langsung oleh romo Aloysius Darmakusuma, MSF. Sekitar tahun 2001, Mgr. FX Prajasuta berkenan memberikan nama “SERAFIM” untuk paduan suara paroki Kelayan tsb.

         Untuk meningkatkan kualitas dan kekompakan anggota PSP ‘Serafim”, berbagai kegiatan pernah dilakukan, antara lain:

1.      Pelatihan bagi anggota dengan mendatangkan pelatih yang berpengalaman.

2.      Retreat di Biara Karmel, Tangkiling

3.      Mengisi Siaran Mimbar Agama Katolik di TVRI

4.      Rekreasi

      Dalam perkembangannya, PSP Serafim mengalami pasang surut terutama dari segi kuantitas dan komitmen para penyanyinya.

 

      Bagaimana kondisi PSP Serafim saat ini? Berikut petikan wawancara dengan ketua PSP Serafim, Bp. Markus Prayitno:

 

Berapa anggota PSP Serafim saat ini?

Jika tugas lengkap ± 40 orang.

Bagaimana frekuensi latihan?

Seminggu sekali.

Bagaimana pola perekrutan anggota? Apa ada seleksi?

Tidak ada. Siapa saja yang menyediakan diri untuk berlatih rutin seminggu sekali dapat menjadi anggota PSP Serafim.

Kendala atau kesulitan apa yang dihadapi?

Anggota yang ikut latihan sering tidak lengkap dan latihan tidak tepat waktu.  Regenerasi anggota juga merupakan salah satu kesulitan yang dihadapi PSP “Serafim”.

Ada yang berpendapat bahwa kalau ingin dilayani PSP Serafim (seperti pada pemberkatan pengantin) harus membayar sejumlah uang. Bagaimana yang terjadi selama ini?

Pendapat itu tidak benar.  Pada prinsipnya setiap permintaan akan kami layani, namun yang menjadi kendala adalah bila kami diminta melayani pada hari atau jam kerja seperti hari Sabtu. Sebagian besar anggota tidak dapat meninggalkan tempat kerja, sehingga kadang-kadang kami terpaksa menolak.

Untuk apa sumbangan yang diperoleh?

Sumbangan dipakai untuk penggandaan teks, konsumsi latihan, kegiatan pelatihan seperti mendatangkan pelatih yang profesional, dsb.

Apa harapan Bapak untuk perkembangan paduan suara paroki?

- Paduan Suara Paroki dapat dijadikan wadah untuk membina anggotanya sehingga anggota PSP Serafim bisa menjadi penggerak di komunitasnya masing-masing.

- Diharapkan lebih banyak umat terlibat dan sejak usia dini anak-anak dibiasakan menyanyi. Saat ini kami bekerjasama dengan Seksi Bina Iman Anak  mengupayakan terbentuknya paduan suara anak-anak. Untuk itu dukunglah  anak-anak anda yang duduk di kelas 2 SD sampai 1 SMP untuk bergabung dalam paduan suara tsb.

- Lebih banyak anak-anak muda yang mau bergabung dan terlibat aktif di PSP Serafim.

- Perlunya kegiatan-kegiatan di luar acara rutin latihan/pelayanan, misalnya kunjungan ke paroki lain atau semacam rekreasi bersama.

(smr)

PELATIHAN SISTEM TATA SUARA


Bertempat di Aula Syaloom dan diikuti oleh 24 peserta, pada hari Minggu, 22 Februari 2009 pukul 10.00-14.00 Wita telah dilaksanakan pelatihan Sistem Tata Suara. Acara dibuka oleh romo Allparis dan materi diberikan oleh Bp. Stevanus S. Tanto dan dibagi dalam 2 sesi.

Sesi pertama adalah teori dasar sistem tata suara dan pengenalan peralatan dalam sistem tata suara. Sesi pertama ini diakhiri dengan makan siang. Setelah istirahat selama 45 menit, acara dilanjutkan dengan sesi kedua dimana para peserta yang terdiri dari perwakilan komunitas dan anggota KOMKA diajak untuk langsung praktek mengoperasikan mixer yang dimiliki gereja. Pada kesempatan tsb para peserta juga diajarkan tindakan antisipasi bila terjadi masalah seputar sistem tata suara.  (smr)

 

PERTEMUAN ORANG TUA CALON KOMUNI PERTAMA

Dengan kesadaran bahwa orang tua memegang andil yang utama dalam pembinaan anak-anak calon komuni pertama, maka tim pengajar anak-anak komuni pertama, yaitu: Ibu Sri Lestari, Ibu Kurniasih dan Ibu Lena mengundang para orang tua anak-anak calon komuni pertama untuk membangun kerjasama berkaitan dengan pembinaan anak-anak tsb.

        Pada kesempatan tsb, Ibu Sri, Ibu Kurniasih dan Ibu Lena menyampaikan agar orang tua ikut memantau dan mendampingi anak-anaknya dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh tim pengajar. Orang tua juga diharapkan untuk mendorong anak-anaknya dalam berdoa, mengikuti perayaan ekaristi, ibadat, dsb.        Dari 55 anak-anak calon komuni pertama, sekitar 20 orang tua menghadiri acara diadakan di pendopo St Yoseph pada hari Minggu, 22 Februari 2009 pukul 09.00-10.00 Wita. (smr)

RAPAT DEWAN PAROKI SEPUTAR PEKAN SUCI

  Bertempat di pastoran, hari Senin, 9 Februari 2009 pukul 20.00 Wita telah dilaksanakan rapat Dewan Paroki Pleno dengan agenda Persiapan Pekan Suci, Penyampaian oleh-oleh Muskerpas, Rencana Pengobatan Gratis dan Donor Darah serta Rencana Pelatihan Sound System.

 

1. Persiapan Pekan Suci

Bp. Alfons dan Ibu Ida selaku ketua dan sekretaris panitia Paskah 2009 menyampaikan hasil rapat Panitia sebelumnya, yaitu:

-   Jadwal petugas Pekan Suci 2009 telah dibagikan ke ketua komunitas dan diharapkan ketua komunitas memberitahukan pada warganya yang mendapat tugas.

-   Rabu Abu

Misa Rabu dilaksanakan pukul 06.00 Wita dan 19.00 Wita.

-   Sakramen Tobat

Sakramen tobat untuk wilayah Anna selain komunitas Gregorius, Bernadeth, Lusia, Martha dilaksanakan di gereja. Komunitas-komunitas di wilayah Elisabeth, Sisilia, Theresia dan komunitas Gregorius dapat dilayani di komunitas masing-masing dengan mendaftar ke sekretariat/romo. Waktu yang disediakan untuk sakramen tobat di komunitas adalah 2 minggu sebelum Minggu Palma.

 

- Kerja Bakti Lingkungan Gereja

  Dilaksanakan pada hari Kamis, 26 Maret 2009 (hari raya Nyepi) mulai pukul 08.00 Wita. Pembagian tugas kerja bakti adalah sbb:

   Wil. Anna : Pastoran

   Wil. Bernadeth & Sisilia : dalam gereja

   Wil. Elisabeth : Pendopo St. Yosef

   Wil. Martha : Gua & halaman parkir

   Wil. Lusia : Sakristi & Altar

   Wil. Theresia : Aula Syalom

- Minggu Palma

   Misa dilaksanakan pada hari Minggu, 5 April 2009 pukul 07.30 Wita dan 18.00 Wita. Perarakan dilakukan hanya pada Misa Minggu pagi dari Gua Maria ke dalam gereja. Diharapkan seluruh umat masing-masing membawa daun palma dan mengikuti seluruh rangkaian perayaan secara penuh mulai dari depan Gua Maria hingga masuk ke dalam gereja. Pasio dibacakan. Parkir di SD Santa Maria.

- Kamis Putih

  12 rasul adalah petugas yang ditunjuk dari pengurus Dewan paroki, Ketua Wilayah & KOMKA. Pentahtaan Sakramen Mahakudus dilakukan di Gua Maria.

- Jumat Agung

   Perayaan Jumat Agung dimulai pukul 15.00 Wita. Pasio dinyanyikan. Tempat kolekte disiapkan di pintu gereja dan umat memberikan kolekte saat masuk ke dalam gereja.

- Malam Paskah

   Dilaksanakan hari Sabtu, 11 April 2009 pukul 20.00 Wita.

- Paskah Pagi

   Misa dimulai pukul 08.00 Wita. Paroki menyiapkan telur Paskah untuk dibagikan pada anak-anak yang hadir dalam Misa Paskah pagi. Setelah misa akan digelar santap bersama / Agape.

 

2. Bakti sosial

        Seminggu setelah hari raya Paskah, tepatnya 19 April 2009 pukul 09.00 – 13.00 Wita akan dilaksanakan Bakti sosial berupa Donor Darah dan pengobatan gratis untuk umat dan masyarakat di sekitar gereja.  Untuk mendukung kegiatan tsb, diharapkan partisipasi umat berupa:

-   Kesediaan menjadi pendonor darah. Diharapkan ketua komunitas mendata umatnya yang bersedia menjadi pendonor dan mendaftarkan ke seksi sosial.

-   Sumbangan obat-obatan.

-   Bantuan dana.

-   Bantuan tenaga untuk membagi obat-obatan.

-   Bantuan tenaga untuk pelaksanaan kegiatan tsb.

Umat yang bersedia memberikan sumbangan/bantuan dana/tenaga dapat menghubungi seksi Sosial (ibu dr. Wina).

 

3. Pelatihan Sound System

       Untuk mengantisipasi gangguan tata suara dalam kegiatan paroki dan untuk membekali umat dengan pengetahuan dasar tata suara yang nantinya dapat dijadikan kegiatan ekonomis, maka pada  tanggal 22 Februari 2009 pukul 10.00-15.00 Wita akan dilaksanakan pelatihan tata suara.  Materi pelatihan meliputi teori dan praktek dan akan dibawakan oleh Bp. Stevanus S. Tanto (Bp. Hock Seng).

 

      Rapat diakhiri dengan pembagian buku bacaan liturgi untuk masing-masing komunitas agar anggota komunitas yang menjadi petugas liturgi, terutama lektor dapat berlatih lebih dahulu. (smr)