27 Maret 2009

SAKRAMEN REKONSILIASI DI WILAYAH SISILIA

     Merupakan rahmat bagi kehidupan rohani umat Paroki Kelayan, khususnya umat Wilayah Santa Sisilia yang setiap masa prapaskah atau adven dalam periode reksa pastoral yang baru selalu menerima Sakramen Pengakuan Dosa di wilayah.

      Rabu, 18 Maret 2009 jam 19.00 Wita bertempat di Lantai II rumah keluarga V. Edi Sunto / Eriana, Jl. Raya Banjar Indah, umat wilayah St. Sisilia menyambut sarana dan tanda kehadiran Kristus yang menghapuskan dosa melalui romo Allparis dan romo Lioe Fut Khin. Sekitar 35 umat dengan setia antri mendapat giliran “membersihkan” dirinya. Sambil menunggu, umat berbincang-bincang dengan akrab. Tidak ada suasana tegang. Umat yang telah selesai mengaku dosa dipersilakan makan malam di Lantai I karena hari itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Anne yang ke-9, putri pertama pasangan Yuni-Asun.

         Setelah seluruh rangkaian acara pengakuan dosa selesai, acara dilanjutkan dengan perayaan Hari Ultah Anne dan umat wilayah St. Sisilia yang berulang tahun di bulan Maret. Ibu Sulis dkk memandu acara yang penuh dengan kejutan hingga sekitar pukul 21.30 Wita seluruh umat kembali ke rumah masing-masing dengan penuh sukacita dan syukur.

        Semoga Paskah kali ini dapat menjadi peristiwa rohani yang membangkitkan solidaritas serta persaudaraan di antara sesama umat maupun lingkungan di mana kita tinggal. Segenap umat wilyah St. Sisilia mengucapkan Selamat Paskah 2009.

(Fl. Sudarmo)     

MADAH BAKTI DAN KITAB SUCI DI BANGKU GEREJA


Umat Paroki mendapatkan kado istimewa di masa Prapaskah dengan tersedianya fasilitas Buku Madah Bakti dan Kitab Suci di bangku Gereja. Tepatnya buku liturgi yang setia menemani umat Kelayan yakni “Madah Bakti” kini meremajakan dirinya menjadi Buku Madah Bakti Edisi 2000 sesuai TPE Baru disusun PML Yogyakarta cetakan ke-89 Tahun 2009 Edisi Pokok dengan Tambahan Nyanyian Khusus untuk Regio Kalimantan. Ada 500 buku Madah Bakti Edisi 2000 dan 250 Kitab Suci milik paroki yang telah disediakan untuk umat di dalam gereja dengan himbauan “mohon jangan dibawa pulang”.

Bagi umat yang ingin memiliki buku Madah Bakti tersebut bisa mendapatkan di Sekretariat Paroki dengan membeli seharga Rp.25.000,- (zo)

PENYEMPURNAAN GUA MARIA


       Sabtu 14/3 tampak beberapa pekerja bekerja di mulut Gua Maria Gereja Kelayan. Mereka mengukur, naik tangga kaki tiga, membetel mulut gua & juga mengaduk semen. Kesibukan ini rupanya dikhususkan bagi pembuatan ornamen mulut gua untuk mengatasi tempiasnya air hujan yang masuk ke dalam. Percikan air hujan yang masuk ke dalam gua rupanya juga mengalir ke tepi dinding bagian dalam. Perbaikan lantai bagian depan kiranya bisa dibuat miring untuk membantu meniriskan air yang masuk untuk mengalir keluar. Namun yang menggembirakan lilin-lilin di depan patung Bunda Maria selalu ada yang menyala, menandakan tempat doa ini tak pernah sepi dari kehadiran umat.   

Semoga makin berarti & tambah asri gua kita! (zo) 

RAPAT PLENO DAN TEMU WICARA DENGAN BAPAK USKUP PETRUS TIMANG


Senin, 2 Maret 2009 Bapak Uskup Petrus Timang berkenan hadir dalam rapat pleno Dewan Paroki Santa Perawan Maria YTTN yang bertempat di Aulan Syaloom. Acara yang dimulai pukul 19.00 Wita itu didahului dengan perkenalan Dewan Paroki, Ketua Wilayah dan Ketua Komunitas dan dilanjutkan dengan pemaparan data umat paroki dan penyampaian program kerja oleh Ibu Gabby (Ketua II Dewan Paroki).

       Menanggapi pemaparan tersebut, Bapak Uskup menyatakan beberapa hal, yaitu:

1.      Manajemen pelayanan yang baik adalah pelayanan yang berbasiskan data. Hal ini akan dibawa dalam pertemuan para pastor di Keuskupan Banjarmasin.

2.      Sesudah data ada, perlu dilakukan kunjungan ke rumah umat. Bagaimanapun sulitnya, kunjungan oleh romo, pengurus wilayah dan komunitas ke rumah-rumah umat perlu dilakukan dan diprogramkan, apalagi saat ini jumlah KK di paroki Kelayan masih tergolong kecil.

3.      Berdasarkan data umat, umat di paroki Kelayan masih sangat kecil dibanding populasi penduduk Banjarmasin. Untuk itu kita hendaknya menjadi terang dan garam bagi orang lain.

4.      Bapak Uskup menyatakan kegembiraannya dengan adanya pelatihan, pendalaman iman dan retreat yang ada di program kerja paroki. Beliau memandang perlu kegiatan ini karena umat perlu diteguhkan imannya.

5.      Akan dibuat aturan untuk pembenahan keuangan paroki di keuskupan Banjarmasin. Bapak Uskup menugaskan romo Fut selaku sekretaris dan ekonom keuskupan untuk pembenahan tersebut.

6.      Pembagian kerja Dewan Paroki yang baik adalah pembagian kerja berdasarkan Panca Krida (Liturgia, Kerigma, Diakonia, Koinonia dan Martiria). Di Dewan Paroki Kelayan yang ada hanya Catur Krida (bidang Liturgi, Pewartaa/Kerigma, Diakonia, Koinonia). Tugas Martiria/perutusan dikerjakan oleh wilayah dan komunitas.

       Selanjutnya, peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan uneg-uneg, pertanyaan, saran dan tanggapan kepada Bapak Uskup.

          Sebelum Temu Wicara dengan Bapak Uskup diakhiri, romo Allparis menegaskan bahwa semua program kerja yang dilakukan harus dilandasi dengan semangat martiria. Program kunjungan umat sudah dicanangkan dalam Raker Dewan Paroki Kelayan, namun demikian dewan masih memerlukan informasi dari komunitas untuk kunjungan tersebut.

RAPAT PERSIAPAN PEKAN SUCI

 Setelah Bapak Uskup meninggalkan Aula Syalom, acara dilanjutkan dengan rapat persiapan paskah yang dipimpin oleh panitia Paskah (Bp. Alfons Wahab dkk). Panitia Paskah menanyakan kepada ketua wilayah perihal kesiapan wilayah dalam tugas-tugas selama Pekan Suci. Hampir seluruh wilayah telah mempersiapkan tugas-tugas yang diberikan. (smr)

PUASA DAN PANTANGMU

Puasa orang katolik dalam arti yuridis berarti makan kenyang hanya sekali sehari. Pantang dalam arti yuridis, berarti memilih tidak makan daging atau ikan atau garam, atau tidak jajan atau merokok.

Menarik sekali jika seseorang mengemukakan cara mereka menjalankan puasa & pantang. Rasa ingin tahu mendorong kita menanyakan apa yang telah orang lain lakukan yang sepertinya berbeda dengan pilihan kita. Selanjutnya banyak hal positif dapat menguatkan perkembangan iman kita.

Apa yang mereka katakan ? :

PUASA

a. Penentuan Waktu Puasa: Rabu Abu & Jumat Agung adalah wajib puasa. Bagi sebagian umat waktu tersebut masih belum cukup maka digandakannyalah waktu puasa ditambah setiap Rabu atau jumat dalam masa Prapaskah.  Ada yang menambahkan hari Senin & Kamis, kemudian pilihan ditambah lagi selama pekan suci, bahkan ada yang menjalankan puasa penuh 40 hari!

b. Bentuk puasa: Puasa banyak dihubungkan dengan makan, yakni makan kenyang 1 x. Oleh karena itu ada yang memilih kenyang saat makan siang atau saat makan malam. Ada yang mengambil pilihan mati raga seperti aturan jaman orang-orang tua dulu yakni mulai jam 12 malam sd jam 5 sore tanpa makan  namun boleh minum air putih. Pilihan berpuasa seperti yang dilakukan saudara muslim juga ada dengan variasi yakni tidak makan sd buka puasa jam 1 siang dan ada yang mengambil cara lebih keras yakni tidak makan & minum selama matahari nampak. Caranya sebelum matahari muncul sarapan pagi, baru kemudian di atas jam 7 malam menyantap makan malam,..interesting bukan?

PANTANG

a. Penentuan Waktu Pantang : Umumnya mulai Rabu Abu, setiap Jumat dalam masa Prapaskah & selama Pekan Suci menjadi pilihan melaksanakan pantang, walaupun ada yang memilih sepanjang masa Prapaskah.

b. Bentuk pantang : Keunikan Puasa & Pantang umat Katolik adalah pribadi atau bersama-sama (kolektif) dapat menetapkan ketentuan yg lebih berat tanpa mengikat dengan sanksi dosa. Yang penting penetapan tersebut sesuai dengan semangat tobat & mati raga yang ingin dinyatakan. Karena ukurannya relatif menjadi tantangan seseorang untuk tidak permisif atau mudah mengabaikannya begitu saja tanpa alasan yang kuat. Mengekang keinginan daging atau hawa nafsu yang biasanya dipilih bisa digolongkan yakni “keinginan perut” adalah pantang tidak makan daging, tidak merokok, tidak jajan atau ngemil, makan tanpa lauk. Kemudian “keinginan mata” seperti membatasi nonton TV & film (apalagi yang penuh gossip),  keinginan shopping, browsing & chatting di internet. Menolak “Keinginan emosional” seperti cepat marah, tidak sabaran, mau menang sendiri & nafsu seksual.

Pilihan pantang tersebut dengan segera dibuat aksi kebalikannya. Begini kata rekan-rekan kita, “Jadi  lebih sabar nih…., tidak ingin berbohong, no infotainment, tak mengumbar hawa nafsu, memberikan makanan kepada anak jalanan…dst.” Asyik juga rupanya Pantang & Puasa dijadikan juga aksi hidup sehat, bisa melangsingkan badan, hidup lebih hemat dengan menabung. Bagi orang-orang tua yang sudah banyak laku pantang & puasa berhubungan dengan kesehatan serta keterbatasannya maka peningkatan hidup doa dan olah rohani menjadi pilihan.

MOTIVASI

Ketika seseorang menjalankan Puasa & pantangnya merasakan lebih dapat mengingatkan diri sedang dalam masa Prapaskah dan akan menyambut Paskah. Berbela rasa dengan Yesus dan menghayati kesengsaraan-Nya menjadikan puasa & pantang kita bukan menjadi beban bahkan tidak ada apa-apanya kata yang lain. Banyak bersyukur dan mawas diri ataupun meningkatkan perbuatan baik kepada sesama merupakan motivasi tindakan untuk mengisi masa Prapaskah. Sharing salah satu umat yakni tergerak meneladan semangat Zakeus si pemungut cukai yang berusaha untuk lebih mengamalkan kasih Tuhan yang sudah diterima & meneruskan kepada orang lain.

Bapak Uskup dalam tulisan di Media edisi Pebruari memberikan pedoman agar umat, baik pribadi maupun kolektif mengusahakan pembaharuan hidup rohan yakni dengan cara mengikuti ibadat jalan salib, latihan rohani, rekoleksi, retret dsb. Ungkapan tobat pun diwujudnyatakan dalam Aksi Puasa Pembangunan (APP). Melalui Pendalaman Iman APP dan amplop APP diharapkan Puasa & Pantang mempunyai nilai dan dampak pembaharuan pribadi maupun peningkatan solidaritas pada tingkat paroki, keuskupan dan nasional.(zo)

 

MEMBERDAYAKAN HUBUNGAN ANTAR UMAT BERIMAN


Oleh: Romo Lioe Fut Khin, MSF

Umat Paroki St. Maria yang terkasih,

       Tema APP tahun ini “Memberdayakan Hubungan Antar Umat Beriman” dimaksudkan agar umat Katolik menyadari tanggungjawabnya untuk membangun kehidupan beriman secara terbuka dalam kerjasama dan dalam kebersamaan dengan umat beriman lainnya mulai dari lingkungan kita, walau sulit, sehingga muncullah hidup bersama yang cinta akan kerukunan dan kedamaian demi keutuhan kehidupan berbangsa/bermasyarakat.

      Adapun hasil yang diharapkan dari gerakan APP tahun 2009 ini adalah:

1.      Umat Katolik menyadari perlunya peningkatan wawasan iman secara terus menerus sehingga kehidupan iman Katolik sungguh-sungguh tampak dalam dialog kehidupan di tengah-tengah keberagaman agama, sehingga tercipta rasa hormat dan toleran satu sama lain, berinteraksi tanpa konflik dan berbaur dengan damai.

2.      Umat Katolik membangun habitus baru berupa keterbukaan untuk duduk bersama dan berdialog secara bijak dalam menyelesaikan persoalan-persoalan sosial dan menghadapi pesta demokrasi di tingkat daerah maupun tingkat nasional

3.      Umat Katolik khususnya kaum muda memiliki kesadaran dan tanggungjawab sosial bersama untuk ikut mengatasi konflik sosial berlatarbelakang agama dan masalah kemiskinan masyarakat dengan membangun usaha-usaha kooperatif lintas agama berdasarkan kasih.

4.      Umat Katolik pada umumnya dan kaum muda khususnya semakin teguh imannya melalui pergaulan dengan masyarakat di sekitarnya.

       Untuk mencapai tujuan tersebut, kita tahu, jalannya tidak mudah. Yesus sendiri menawarkan jalan-Nya, yakni jalan perendahan dan penyangkalan diri serta jalan salib. Dalam jaman sekarang ini ketika kemuliaan diartikan memiliki harta berlimpah, nama besar, pangkat dan jabatan tinggi; lalu orang berlomba-lomba mengejar hal-hal tersebut dan muncullah orang-orang tamak, sebab yang namanya keinginan manusia itu tidak ada batasnya jika mau dituruti. Tetapi Yesus mengatakan dengan lembut: “Tidaklah demikian di antara kamu.” Mulia bagi murid-murid-Nya adalah kerja keras, setia dan teguh memegang komitmen, dan berani menanggung duka derita dalam kehidupan ini. Sebab kualitas manusia tidak dilihat dari harta, pangkat dan kedudukannya, melainkan dari situasi batinnya yang jujur, putih dan bersih, yang pasti akan mengundang semua orang untuk menjadi teman dan sahabat entah apa pun agamanya.

       Selamat menjalani masa Prapaskah. Kami para romo mengasihi Anda semua.