25 Februari 2009

PEMBEKALAN PEMANDU APP 2009


     Dengan mengambil tema Pember-dayaan Kesejatian Hidup: “Pemberdayaan Hubungan antar Umat Beriman,” Komisi PSE Keuskupan Banjarmasin telah mempersiapkan bahan Pendalaman Iman selama masa Prapaskah. Untuk memberikan gambaran materi pendalaman APP,  maka Seksi Pewartaan mengadakan pembekalan bagi para pemandu komunitas.

         Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin, 16 Februari 2009 pukul 20.00-21.30 Wita tersebut diikuti oleh 23 orang dari 12 komunitas. Dalam pembukaan acara, romo Allparis mengungkapkan pengalamannya bertemu dan berdialog dengan MUI. Beliau menyatakan ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari situ, di antaranya yaitu bahwa pengajaran iman anak yang paling efektif  adalah bila dilakukan oleh orang tuanya sendiri dan bukan katekis atau pastor. Di samping itu hendaknya umat Katolik dapat terlibat dalam kegiatan di RT, Kelurahan atau masyarakat tempat dia tinggal.

        Usai romo membuka acara tersebut, Frater Anton, CMM menjelaskan materi pendalaman APP. Materi yang telah disiapkan oleh Komisi PSE Keuskupan Banjarmasin disediakan untuk 5x pertemuan yang menyoroti tentang komunitas. Diharapkan kegiatan Pendalaman APP tidak hanya sampai pada “pertemuan doa” saja, tapi selalu diikuti oleh suatu kegiatan nyata di masyarakat. Itulah misi yang ingin diwujudkan dalam APP 2009 ini. Cita-cita besar ini hanya mungkin terwujud jika setiap umat beriman mengimani bahwa “Perutusan Kristus diperuntukkan bagi semua orang.”

       Lebih lanjut Frater Anton memberikan penjelasan materi pada tiap-tiap pertemuan. Pada pertemuan pertama, kita diajak untuk melihat sejauh mana citra/gambaran komunitas Katolik di tengah-tengah masyarakat. Selanjutnya, kita diajak melihat hal-hal yang membelenggu kita sehingga kita tidak dapat bermisi, dan ini akan didalami pada pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga, komunitas diajak untuk terus menerus memperbaharui diri berdasarkan nilai-nilai Injil. Komunitas yang bergerak dan menggerakkan akan dibahas pada pertemuan keempat. Selanjutnya pada pertemuan kelima, komunitas diajak untuk peka akan situasi dan kondisi masyarakat sekitar serta melakukan tindakan nyata sebagai buah pertobatan. Tindakan nyata harus dirumuskan dan dilaksanakan bersama dalam komunitas dengan membuat daftar Rencana Aksi Nyata. (smr)

 

1 komentar:

HPS KWI mengatakan...

Selamat atas terbitnya buletin yang dikemas dalam blog.

Salam, Sonie
hps-kwi.blogspot.com