27 September 2011

KOMUNITAS LAURENTIUS: “BERKOMUNITAS DI TENGAH PEMUKIMAN INDIVIDUAL”


Komunitas Laurensius merupakan komunitas yang terbentuk atas kesepakatan umat yang tinggal di komplek Citra Gargen dan Citra Land pada pertengahan tahun 2011, seiring dengan rangkaian pergantian Dewan Pastoral Paroki. Komunitas ini berada di wilayah Veronika yang merupakan pemekaran wilayah Theresia. Areanya mencakup komplek Citra Garden dan komplek Citra Land.

Sejarah Terbentuknya Komunitas

Terbentuknya komunitas ini berawal dari pemberkatan rumah salah satu umat yang tinggal di komplek Citra Garden. Ketika itu, sang pemilik yaitu Pak Sargie, merasa bingung untuk masuk komunitas mana?

Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa keluarga Katolik mulai menghuni komplek tersebut. Bp. Andreas Sunarko yang saat itu menjadi ketua wilayah Theresia sekaligus anggota Tim KPU meminta kepada Pak Sargie untuk mendata keluarga Katolik yang tinggal di komplek Citra Garden dan Citra Land. Ternyata ada 11 keluarga Katolik (11 KK). Berdasarkan jumlah KK yang ada, dipandang memungkinkan untuk membentuk komunitas baru. Oleh Tim KPU, Pak Sargie diminta untuk mengkoordinir pembentukan pengurus komunitas. Selanjutnya, diadakan rapat wilayah Veronika yang dihadiri juga oleh Romo Allparis. Rapat tersebut menghasilkan kepengurusan wilayah yaitu Ibu Melina sebagai ketua dan Pak Filipus menjadi wakilnya. Pada rapat ini, Pak Sargie ditunjuk untuk menjadi ketua komunitas Laurensius.

Membangun Kehidupan Berkomunitas

Kehidupan di perumahan yang identik dengan kehidupan individual atau sendiri-sendiri dan ditambah dengan kesibukan pekerjaan masing-masing membuat kehidupan berkomunitas masih belum terbiasa. Keadaan ini disiasati oleh Pak Sargie dan pengurus lainnya untuk mengadakan pertemuan rutin di komunitas. Pertemuan diisi dengan misa, ibadat dan diselingi dengan arisan agar umat lebih terbiasa berkumpul, sehingga akan timbul kesadaran untuk memberikan sedikit waktu dengan saudara seiman di komunitas. Dalam hal membagi undangan dan Bupar, Pak Sargie melakukannya sendiri dengan mendatangi warganya, sehingga dapat bertatap muka dan mencoba mendekatkan diri dengan mereka. Dengan sendirinya akan timbul keakraban di antara umat komunitas dan diharapkan mau hadir dan aktif dalam kegiatan komunitas. Hal ini dapat terlihat dari kehadiran sebagian besar umat pada arisan yang diadakan setelah misa di komunitas. Kegiatan lainnya yang telah dilakukan adalah mengunjungi Panti Jompo di Bati-bati sekaligus memberikan sumbangan serta bantuan pangan.

Berbagai kendala sangat dirasakan oleh Pak Sargie dan pengurus komunitas ini, seperti: tugas koor masih belum bisa dijalankan secara mandiri karena yang aktif hanya beberapa orang saja. Untuk sementara ini dalam melakukan tugas koor masih dibantu umat dari komunitas lain yang masih satu wilayah Veronika. Tidak adanya pemimpin ibadat di komunitas juga merupakan salah satu kendala di komunitas ini. Kondisi ini dapat disiasati dengan mengundang pemimpin ibadat dari di komunitas lain.

Dalam beberapa tahun ke depan, di Citra Land akan dibangun ribuan perumahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Pak Sargie menyampaikan beberapa harapan, seperti dengan bertambahnya penghuni pemukiman, diharapkan akan bermunculan umat baru yang menambah keanggotaan komunitas Laurensius. Dengan makin bertambahnya umat di komunitas, diharapkan akan semakin meningkatnya keaktifan umat dalam mengikuti kegiatan di komunitas dan gereja. Di samping itu, diharapkan juga akan tumbuh keluarga-keluarga muda sebagai generasi penerus yang nantinya mau aktif dalam kegiatan di komunitas Laurentius sehingga nantinya komunitas ini dapat mandiri dalam menjalankan tugas-tugas gereja. (Padmo)

Tidak ada komentar: