19 Oktober 2008

DEVOSI PADA BUNDA MARIA

Devosi, apa itu?

Devosi merupakan praktek pengungkapan iman umat yang spontan, mudah diterima, dipahami dan dipraktekkan. Devosi dapat dibawakan secara pribadi maupun bersama-sama dalam suatu kelompok. Walaupun bukan merupakan liturgi res

mi, devosi diterima dan diakui Gereja. Seringkali devosi lebih dapat dihayati umat sebagai sesuatu yang memenuhi kebutuhan afeksi, emosi dan kerinduan hati.

Gereja membedakan antara penyembahan (Latria) yang hanya dibaktikan kepada Allah saja dan penghormatan (Dulia) yang dihaturkan kepada orang-orang kudus. Devosi kepada orang-orang kudus termasuk penghormatan dan bukan penyembahan.

Mengapa Berdevosi kepada Bunda Maria?

”Jika aku berdoa mengapa repot-repot melalui Maria, toh aku bisa berdoa langsung kepada Yesus?” Dalam iman Katolik, devosi merupakan sesuatu yang khas. Maria mendapat tempat khusus dalam gereja karena perannya yang amat istimewa dalam karya penyelamatan manusia.























 
Devosi kepada Bunda Maria, Bunda Yesus, merupakan perkembangan dari devosi kepada orang kudus. Devosi kepada orang kudus harus selalu diarahkan kepada Allah. Sasaran devosi bukan para kudus, melainkan Allah, karena Allah sendirilah yang bekerja dalam diri mereka. Oleh sebab itu, devosi kepada Bunda Maria dirumuskan Gereja sebagai “Per Mariam Ad Christus",  melalui Maria sampai kepada Kristus. Artinya, cinta saya kepada Maria, haruslah menghantar saya untuk memperdalam cinta saya kepada Yesus Kristus.

Berdevosi pada Bunda Maria melebihi penghormatan kepada para malaikat dan orang kudus lainnya. Nilai devosi itu terletak pada martabat Maria sebagai wanita terberkati, Bunda Yesus Allah, Rasul pertama dan utama dalam Gereja Kristus serta Bunda Umat Beriman.

Bagaimana berdevosi pada Bunda Maria?

Meneladan iman Maria dan mencontoh ketaatannya dalam mengabdi kepada Tuhan dan sesama merupakan wujud nyata hormat bakti kita pada Santa Maria. Devosi pada Bunda Maria merupakan suatu penghayatan iman yang tetap relevan sampai sekarang. Gereja pun memberikan peluang untuk berdevosi pada Bunda Maria. Sepanjang Tahun Liturgi ada waktu-waktu khusus untuk pesta Santa Perawan Maria, seperti: Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosari (7 Okt), Hari Raya

 Santa Perawan Maria Bunda Allah (1 Jan), Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (8 Des), dst. Terlebih lagi selama bulan Mei (bulan Maria) dan bulan Oktober (bulan Ratu Rosario), kita umat Katolik selalu mengaktualisasikan devosi yang luar biasa pada Bunda Maria dengan berdoa Rosario.

Apa kata mereka yang berdevosi pada Bunda Maria?

   Legio Maria merupakan suatu kelompok yang sangat menghormati dan memiliki semangat Santa Maria. Reza, Christian H, Maria, Alex yang sudah beberapa saat bergabung dalam Legio Maria Junior – Paroki St. Maria, memiliki alasan 

yang hampir sama mengapa mereka bergabung dalam Legio Maria, yaitu dengan setiap kali mendaraskan doa-doa, mereka merasa lebih dekat dengan Tuhan. Di samping itu, mereka mengaku mendapatkan banyak teman di kelompok tsb.

       Sementara itu Ibu Anastasia Pang, salah seorang legioner dewasa menyatakan bahwa dengan berdevosi pada Bunda Maria, kita dapat meneladan Bunda Maria yang senantiasa berserah diri pada kehendak Allah, ”Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.” Ibu Anastasia yakin bahwa permohonan kita melalui Bunda Maria didengar oleh Allah dan Allah akan memberikan apa yang pantas bagi kita. Ditanya alasan mengapa mengikuti legio Maria, Ibu Anastasia menerangkan bahwa dengan mengikuti legio, dia tidak merasa sendiri karena dimanapun berada dia selalu berjumpa dengan para legioner.

 Meningkatkan Kehidupan Doa Keluarga dan Devosi kepada Bunda Maria di Komunitas

         

Berawal dari pernyataan romo Fut dalam pertemuan pertama pembekalan pemimpin Ibadat Sabda, ”Saya heran dengan umat paroki ini. Parokinya saja berlindung pada Santa Maria, tapi kok pada bulan Maria dan bulan Rosario saja, umat yang hadir untuk berdoa rosario di Gua Maria sedikit. Saya kira itu karena umat berdoa di komunitasnya masing-masing, tapi ternyata tidak juga!” Pernyataan ini menggugah beberapa umat di komunitas Matias yang saat itu mengikuti pembekalan untuk meningkatkan kehidupan doa dalam keluarga dan Devosi kepada Bunda Maria paling tidak sepanjang bulan Rosario. Maka pada bulan Oktober ini di komunitas Matias dilaksanakan Doa Rosario Harian dari rumah ke rumah. Kegiatan yang baru pertama kalinya dilaksanakan di komunitas ini ternyata disambut dengan antusias oleh warga komunitas Matias dengan kehadiran warga yang mencapai 30-40 orang setiap kali pertemuan.

Di akhir bulan September lalu, telah diedarkan surat pemberitahuan teknis, jadwal dan tempat pelaksanaan doa rosario. Doa rosario dilaksanakan setiap hari Senin – Jumat mulai pukul 19.00 WITA dan hari Sabtu – Minggu pukul 20.00 WITA. Waktu doa sekitar 30 menit. Tuan rumah bertindak sebagai pemimpin doa rosario dan lagu, sehingga acara dapat dilaksanakan tepat pada waktunya. Pada saat komunitas Matias dan komunitas-komunitas lain di wilayah Theresia mendapat tugas memimpin doa rosario di Gua Maria paroki Kelayan, maka doa rosario di komunitas ditiadakan untuk berdoa bersama di Gua Maria. (smr)

Tidak ada komentar: