Doa Novena 3X Salam Maria
Dengan kesadaran bahwa kelancaran acara pemberkatan Gua Maria tergantung sepenuhnya pada kemurahan Tuhan maka umat Paroki Santa Perawan Maria mendasari permohonannya dengan Doa Novena 3X Salam Maria – Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda. Novena ini didoakan 9 hari berturut-turut, dari tanggal 28 September 2008 sampai 6 Oktober 2008, baik secara pribadi, keluarga, bersama-sama dalam komunitas maupun di dalam misa harian paroki. Akhirnya Doa Novena 3 x Salam Maria yang dilandasi kebersamaan, kerendahan hati dan kepasrahan kepada penyelenggaraan Tuhan mendapatkan kepenuhan! Acara pemberkatan Gua Maria tanggal 7 Oktober 2008 dapat
berjalan dengan lancar. Bagaimana liku-liku persiapan dan jalannya pemberkatan Gua Maria?
Persiapan Perayaan Ekaristi Pemberkatan Gua
Pemberkatan Gua Maria dipersiapkan kurang dari satu bulan. Masa persiapan tersebut berjalan di tengah-tengah “aruh ganal” persiapan tahbisan Uskup Banjarmasin. Rapat pembentukan panitia dan kelengkapannya dilaksanakan tgl
Kegiatan dikelompokkan dalam penyiapan petugas dan kelengkapan liturgi, penyiapan tempat Perayaan Ekaristi di depan Gua Maria dan dekorasi, penyiapan agape
dan ramah tamah.
Minggu terakhir di bulan September, ketua-ketua komunitas telah menerima kupon agape untuk dibagikan ke warganya. Kupon yang
diberikan telah disesuaikan dengan jumlah warga masing-masing komunitas. Pada rapat persiapan pemberkatan Gua Maria yang terakhir pada hari Senin,
Menjelang acara pemberkatan Gua, panitia sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Membuat teks misa, memesan makanan, mempersiapkan dekorasi, latihan koor, dsb. Sejak hari Minggu, 5 Oktober 2008 beberapa umat dan KOMKA membersihkan tempat perayaan ekaristi di muka Gua Maria. Tak kalah sibuk adalah umat wilayah Lucia yang pada malam hari sebelum acara pemberkatan Gua Maria membuat d
ekorasi dari janur. Sementara itu KOMKA membantu menyiapkan perlengkapan acara pemberkatan. Suatu kerjasama dan persaudaraan yang patut diacungi jempol!
Perayaan Ekaristi Pemberkatan Gua Maria
Cuaca cerah sejak hari Senin, 6 Oktober 2008 membuat lega seluruh umat paroki karena ini berarti perayaan ekaristi dapat dilakukan di muka Gua. Panggung untuk altar mulai dipersiapkan, dekorasi dibuat, terpal dan karpet dihampar, tata suara dan lampu pun mulai dirangkai hingga hari Selasa 7 Oktober 2008 pukul 18.00 WITA Doa rosario yang mendahului
perayaan ekaristi pemberkatan gua dapat dimulai tepat pada waktunya.
Perarakan patung Bunda Maria yang dibawa dengan tandu oleh 7 ketua wilayah dan ketua I dewan paroki, diikuti rombongan imam dan uskup Banjarmasin, Mgr. FX Prajasuta, MSF, beserta lektor dan pemazmur dari pendopo Santo Yosef menuju Gua Maria yang akan diberkati mengawali perayaan ekaristi pemberkatan Gua Maria paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda. Sementara perarakan berlangsung, PSP Serafim dan umat mengidungkan lagu “Ave-Ave” dengan memegang lilin yang menyala di tangan masing-masing.
Perayaan ekaristi tersebut dilaksanakan bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Ratu Rosari, 7 Oktober 2008 dengan dipimpin oleh Mgr. FX Prajasuta, MSF sebagai konselebran utama didampingi oleh romo Ignatius Allparis Freeanggono, Pr dan romo Aloysius Lioe Fut Khin, MSF. Lebih dari 1,000 umat mengikuti perayaan ekaristi dengan duduk lesehan di atas karpet. Sementara itu para lansia duduk di kursi yang telah disediakan.Dalam homilinya Mgr. FX Prajasuta, MSF menyatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, bila anak-anak memerlukan sesuatu, maka yang menjadi tempat pelarian adalah ibunya. Demikian juga umat yang percaya pada Yesus, dalam kesusahan dan kebingungan, umat dapat datang pada ibu Maria. Itu adalah hal yang wajar, sangat baik dan alami, seperti juga anak yang datang pada ibunya bila memerlukan sesuatu. Kita mau menghormati Maria, bukan saja sebagai ibu yang mencintai dan menolong kita sebagai perantara pada Tuhan, tapi yang lebih penting dalam devosi pada Maria adalah kita semakin mengenal, mencintai dan setia pada Yesus serta bersemangat dalam mewartakan Yesus sehingga kita akan bangga dan bergembira menjadi murid-murid Yesus. Untuk sampai
ke
Devosi pada Maria ditandai dengan sikap hati untuk meneladan Maria. Meneladan Maria berarti berserah diri pada kehendak Tuhan dan sedia melaksanakan apa yang menjadi kehendak Tuhan karena percaya bahwa Allah memberikan yang terbaik bagi kita. Bila kita dengan iklas menyatakan, Fiat mihi secundum Verbum atau “Jadilah kehendak-Mu,” maka Tuhan akan memberikan kekuatan saat kita lemah, membangkitkan kita saat jatuh dan memberikan terang sehingga kita memiliki hati yang mengidungkan “Magnificat.” Hanya manusia yang berserah diri pada Tuhan saja yang dapat memuliakan Tuhan seperti Bunda Maria.
Pada malam ini kita bersama-sama memohon berkat untuk Gua Maria St Maria YTTN. Ini berarti sebagai anak-anak kita datang pada ibu kita untuk meneladan dan berserah diri pada kehendak Allah sehingga dalam kehidupan yang penuh liku-liku ini kita tetap dapat mengidungkan Magnificat Anima mea Dominum. Orang yang sungguh-sungguh berdevosi pada Bunda Maria hidupnya ditandai dengan kegembiraan, ketabahan, penghiburan dan terang.
Malam ini kita juga bersyukur atas Gua Maria St Maria YTTN yang baru selesai dibangun. Semoga dengan Gua Maria tersebut, umat khususnya umat paroki Kelayan makin mencintai Yesus dan makin dekat dengan Maria serta iman umat makin dikokohkan sehingga umat hidup sesuai martabat sebagai seorang yang telah diselamatkan oleh Yesus. Selanjutnya kita akan bersama-sama mohon berkat Tuhan bagi patung dan gua dan berharap dengan perantaraan Maria, umat dapat berdoa dengan penuh kasih pada Yesus serta menjadikan Maria sebagai ibu, pelindung dan teladan. Kita juga mohon pada Bunda Maria untuk menuntun dan membimbing umat agar makin cinta pada Yesus.
Usai homili, Bapak Uskup memberkati patung Bunda Maria dan Gua Maria dan kemudian dilanjutkan dengan liturgi ekaristi.
Sebelum perayaan ekaristi ditutup, romo Allparis menyampaikan terima kasih kepada:
- Semua umat paroki
-
- Dewan Paroki dan panitia Pemberkatan Gua yang dikoordinir oleh Legio Maria.
- Bapak Uskup yang senantiasa mengingatkan umat paroki
- Pastor-pastor sebelumnya yang telah merencanakan pembangunan Gua Maria, yaitu: romo Darmo, romo Toro dan romo Greg. Malam ini romo Darmo dan romo Toro tidak dapat hadir dan titip salam untuk seluruh umat paroki.
-
Selanjutnya, romo Allparis menyampaikan pesan dari romo Fut agar Gua Maria yang diberkati tsb dapat dipakai sungguh-sungguh oleh umat untuk berdoa.
Ramah Tamah dan Agape
Setelah perayaan ekaristi, acara dilanjutkan dengan makan malam yang didahului dengan doa makan dipimpin oleh ibu Anna Trombine. Seluruh umat menyerbu stand makanan yang telah dipersiapkan. Sementara umat menikmati hidangan yang telah disediakan, band Melodius yang dimainkan oleh remaja paroki St Maria: Fani, Marsella, Fransiska, dkk dan dikoordinir oleh ibu Herlina menyanyikan beberapa buah lagu. Semua larut dalam suasana kegembiraan, ada yang berbincang serius,
bercanda, tertawa, mendengarkan lagu yang dimainkan band Melodius dan beberapa umat menuju ke Gua Maria yang baru untuk berdoa maupun sekedar melihat-melihat. Sekitar pukul 9 malam, umat mulai pulang ke rumah masing-masing. Panitia, KOMKA dan beberapa umat pun membersihkan dan merapikan tempat perayaan ekaristi dan agape. (smr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar