26 April 2009

KAMIS PUTIH: "Teladan Cinta Kasih Yesus"




   Perarakan misdinar, petugas liturgi, “para rasul” yang diambil dari perwakilan umat dan romo Allparis serta romo Lioe Fut Khin melangkah perlahan dari pintu depan gua menuju altar dengan diiringi lagu “Kamulah Sahabatku” yang dinyanyikan oleh koor wilayah Theresia mengawali Perayaan Ekaristi Kamis Putih, 9 April 2009 pukul 18.00 Wita. Umat yang sebagian besar berpakaian putih tampak memenuhi gereja, bahkan sampai ke Pendopo Santo Yosef dan Aula Syalom.       

       Dalam kata pengantarnya, romo Allparis menyatakan bahwa perayaan ekaristi Kamis Putih adalah perayaan untuk mengenang perjamuan makan Yesus yang terakhir bersama-sama murid-murid-Nya.


 
Pada saat Injil dinyanyikan oleh romo Fut, “para rasul” yang merupakan ketua dewan, ketua bidang, ketua wilayah, ketua komunitas  serta wakil dari KOMKA maju ke depan untuk pelaksanaan acara pembasuhan kaki. Satu  persatu romo Allparis mencium kaki, membasuh dan membersihkan kaki “para rasul” tersebut.

         Dalam homilinya, romo Fut menguraikan bahwa setelah membasuh kaki murid-murid-Nya, Yesus menjelaskan bahwa para murid juga wajib saling membasuh kaki. Apa sebenarnya arti membasuh kaki ini?

-   Dalam arti harafiah membasuh kaki adalah seperti orang tua membasuh kaki anak-anaknya sebelum tidur atau:

-    Dalam arti kiasan adalah saling melayani yang seorang dengan yang lain.

  Sebelum melakukan pembasuhan kaki, Yesus pernah menekankan hukum kasih pada murid-murid-Nya.

       Perayaan Kamis Putih sebenarnya mengandung dua hal yang menjadi penekanan, yaitu:

-    Pembasuhan / pelayanan.

-    Perjamuan / ungkapan kasih Tuhan.

 

Tuguran di Gua Maria

 
        Pada saat bangsa Israel keluar dari perbudakan di tanah Mesir, darah domba dioles di muka pintu. Namun pada saat ini darah itu membawa keselamatan. Yesus menjadi imam, kurban dan altar. Hal ini dinyatakan keesokan harinya dengan mati disalib sebagai wujud cinta kasih-Nya pada manusia. Oleh karena itu kasih harus menjadi ciri khas dan menjadi hukum yang utama bagi orang Kristen.

      Tri hari suci baru dimulai. Pada malam Kamis Putih kita bersyukur karena diberikan ekaristi dan diperkenankan menyambut Tuhan. Semoga kasih Tuhan meneguhkan kita.

       Setelah pembagian komuni, dilakukan perarakan Sakramen Maha Kudus dari gereja menuju Gua Maria  untuk ditahtakan. Selama perarakan umat menyanyikan “Mari Sembah Sujud.”

 

       Mulai pukul 20.00 Wita, secara bergiliran umat melaksanakan tuguran berdasarkan jadwal wilayah dan berakhir pukul 24.00 Wita. (smr)

 

Tidak ada komentar: