Minggu,
Perayaan ekaristi dipimpin oleh romo Allparis dan romo Lioe Fut Khin. Koor dari wilayah Sisilia. Romo Fut mengawali homilinya dengan menguraikan sebuah cerita.
Seperti Han dan Sen, murid-murid Yesus mempunyai pandangan yang berbeda tentang kebangkitan:
1. Maria Magdalena
Cintanya pada Yesus menggerakkannya untuk datang ke kubur Yesus pagi-pagi benar dan tidak mendapatkan Yesus di
2. Petrus
Pembagian telur Paskah
Petrus adalah gambaran orang berubah-ubah sehingga dalam Injil Yohanes nama Simon Petrus dan Petrus digunakan secara bergantian. Bila sedang ragu-ragu, seperti saat Ia menyangkal Yesus dan saat ia mendapati kubur yang kosong, ia dipanggil Simon Petrus. Sedangkan saat imannya mantap, Injil menyebut dia sebagai Petrus.
3. Yohanes
Telur Paskah untuk anak
Yohanes datang ke kubur dengan kasih. Ia dapat melihat kenyataan yang lebih dalam. Dalam Injil dinyatakan “…ia melihatnya dan percaya…” saat melihat kubur kosong dan kain peluh dalam keadaan tergulung rapi. Yohanes adalah gambaran seorang yang memiliki kacamata kasih.
Apakah kita sudah mengalami kebangkitan Tuhan?
Setelah melihat kebangkitan, Petrus mengalami buah-buah kebangkitan. Ia menjadi kokoh dan tidak ragu-ragu pada Yesus sampai akhir hidupnya.
Seperti Petrus, melalui kebangkitan cara pandang kita perlu dirubah. Kacamata abu-abu dan pesimis perlu ditinggalkan karena Yesus sudah menang dan jaya. Kita perlu melihat diri kita, pasangan kita dan orang lain secara positif.
Menutup homilinya, romo Fut mengajak umat membuka hati terhadap kebangkitan dan rahmat penebusan sehingga Tuhan hidup dalam diri kita dan hidup kita menjadi semakin indah.
Setelah diberkati oleh romo Allparis, anak-anak diarahkan menuju Aula Syallom. Di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar