oleh: Romo Allparis Freeanggono, Pr.
Proficiat!!!!!
56 anak telah kita antar me-nyambut Tubuh dan Darah Kristus untuk pertama kalinya. Bidang pewartaan, tim pengajar, dan orang tua, telah bahu membahu mengantar anak-anak kita. Anak-anak telah mendapatkan cinta yang luar biasa dari orang tua. Komuni pertama merupakan hal yang berkesan bagi anak-anak. Sebelum anak-anak menerima komuni pertama, mereka juga telah menerima sakramen tobat untuk pertama kalinya dan telah mengikuti pengajaran seputar iman, liturgi dan gereja Katolik. Apa yang telah mereka terima dan mereka lakukan tidak berhenti setelah mereka menerima komuni pertama. Ingat, “komuni pertama”, berarti ada yang kedua dan seterusnya.
Anak-anak yang telah menerima komuni masih tetap perlu bimbingan dari berbagai pihak terlebih dari orang tua. Mereka harus diingatkan terus menerus, agar setiap hari Minggu ke gereja, setiap ada kegiatan di komunitas diajak, dikenalkan dengan komunitas, dan pada saat tertentu diajak untuk menerima sakramen tobat. Tentulah sebuah kegembiraan bagi anak-anak, jikalau mereka didampingi terus menerus, lebih lagi kalau mereka mendapat teladan dari orang tua yang dengan tekun dan penuh iman menghayati hari Minggu sebagai Hari Tuhan dan bukan sebagai hari libur semata sehingga keluarga keluarga Katolik memprioritaskan hari Minggu untuk ke gereja.
Sebagai keluarga Kristiani, kita berharap untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita. Bukan saja kesehatan, pendidikan, pergaulan, tetapi juga iman yang benar. Iman yang benar itu diberikan paling efektif dan efisen melalui teladan. Biarkanlah anak anak mendapatkan teladan dari keluarga yang baik, komunitas yang baik, paroki yang baik, pastor yang baik, pengurus Dewan Paroki yang baik. Semoga dengan memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita, atas berkat dan bim-bingan Tuhan pada waktunya nanti kita akan mendapatkan buah yang melimpah. Sekali lagi proficiat untuk anak-anak, untuk panitia, proficiat untuk orang tua, proficiat untuk penyelengara.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar