12 Juni 2008

DUKUNGAN BAGI YANG MENAPAKI PANGGILAN


Apakah yang dapat aku lakukan untuk mendukung panggilan? Salah satu aksi nyata adalah mendukung biaya pendidikan bagi para calon imam/suster/bruder yang sedang menapaki panggilan. Ternyata biaya yang mereka keluarkan tidak sedikit. Supaya mereka fokus pada panggilannya maka tidak ada salahnya umat ikut berpartisipasi mendukung pembiayaan pendidikan mereka. Rm. Doni Tupen,MSF yang lama berkecimpung di Seminari Persiapan Yohaninum Banjarbaru, memberikan gambaran,” Data terbaru pasti berubah-ubah, tetapi rata-rata per bulan kami mengeluarkan kira-kira Rp.700.000,- all in untuk satu seminaris. Jadi untuk makan, asrama dan sekolah. Sedangkan untuk biaya para frater pasti lebih dari itu.” Wah, banyak sekali biayanya Mo, dari mana sumber dananya? Rm. Doni memberi penjelasan lebih lanjut,” Sumber dana dari donatur dalam dan luar negeri dan juga dari orang tua seminaris. Dana dari dalam negeri, khususnya dari umat belum maksimal terkumpul. Mungkin umat belum tahu. Yang pasti bantuan luar negeri makin tipis.” Aduuh…
Praktik keluarga-keluarga dalam sebuah wilayah di suatu paroki membiayai anggota umatnya yang terpanggil dan bersama-sama rutin mendoakannya mungkin pernah anda jumpai. Rupanya Rm. Doni mempunyai mimpi lebih tentang hal ini,” Saya pernah punya mimpi Seminari Yohaninum di Banjarbaru punya mitra atau semacam orang tua asuh tetapi bukan ditujukan ke satu per satu orang seminaris melainkan ke lembaga, jadi lebih terorganisir dengan baik. Kelompok ini dapat dimulai dari penderma lewat sebuah celengan plastik.”
Celengan plastik yang mana Mo?
Celengan plastik untuk Seminari MSF
Jika anda melihat celengan plastik di pastoran bertuliskan “Persembahan untuk Seminari MSF” maka jangan ragu-ragu untuk mengambil & mengajari putra-putri kita ikut menyisihkan uang sakunya bagi dukungan panggilan di seminari, dan…siapa tahu putra-putri anda ikut terpanggil!.
Jika tidak dimulai sekarang, kapan lagi? (zo)

Tidak ada komentar: