12 Juni 2008

Pentakosta

Perjalanan rohani para murid sampai pada titik terendah sepeninggal Tuhan Yesus berangkat ke surga. Injil menyatakan mereka mengurung diri, penuh dengan ketakutan. Mereka penuh keraguan, akankah Roh yang berasal dari Allah yang dijanjikan benar-benar datang atas mereka.
Kenyataannya Allah mengambil peran aktif. Lidah-lidah api Roh Kudus hinggap atas mereka, menggerakkan lidah yang kelu, menyingkirkan ketakutan dan menumbuhkan keberanian berkata-kata tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah kepada orang lain. Hebatnya mereka mendengar dalam bahasa daerah mereka sendiri-sendiri!
Itulah kedahsyatan Roh Kudus yang telah dinyatakan kepada umat perdana di dalam Kitab Suci dan pewartaan keselamatan itu berlaku untuk segala bangsa.
Setelah lebih dari 2000 tahun gereja umat Allah berkembang seperti saat ini, apakah kita pun merasakan kehadiran lidah-lidah api Roh Kudus di dalam diri kita?
Satu hal yang pasti bahwa kita yang mengaku pengikut Kristus telah menerima Roh Kudus saat kita dibaptis. Bahkan sejak dalam kandungan Allah menghendaki kita ada dan memiliki Roh-Nya! Peristiwa dahsyat tidak lagi kita kerjakan seperti para rasul tetapi perintah Yesus tetap berlaku yakni kita harus meneruskan Kabar Baik dimanapun juga kita berada.
Pentakosta hendaknyai membaharui kita menjadi rasul-rasul & saksi hidup.
Mgr. Prajasuta MSF dalam homili Pentakosta di gereja Santa Perawan Maria “Kelayan (11/5/08) mengungkapkan fakta kehidupan saat ini bahwa ORANG TIDAK TAKUT LAGI BERBUAT DOSA karena ORANG BAIK TAK PUNYA NYALI UNTUK BERBUAT BAIK DENGAN SEGALA RESIKO. Kekurangan dalam masyarakat tidak lagi ada keberanian moril. Bapak Uskup mengajak kita untuk mendoakan pemimpin bangsa, masyarakat & gereja untuk mempunyai keberanian moril dan mendorong kita agar berani tampil sebagai murid Yesus berbuat baik dengan segala resiko.
Perayaan Pentakosta sekaligus digunakan sebagai momen pelantikan pengurus Dewan Paroki Santa Maria periode 2008-2011. Peristiwa Pentakosta kiranya memberikan penguatan bagi para pengurus baru, bahkan yang sama sekali baru menjabat, untuk tidak pernah ragu-ragu, memiliki rasa percaya diri, menjalankan tugas dengan gembira karena Roh Kudus telah dicurahkan. Roh Kudus selalu menyertai kita dan dikenal dari buah-buah-Nya (Gal. 5:22,23) yakni kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.





Pengurus DP 2008-2001 berdiri mengucap janji












Serah terima kepengurusan DP lama ke yg baru, diwakili Bp.Keng Beng kepada Bp. Willy










Bapak Uskup, Bp. Willy & Rm. Allparis beramah tamah dengan pengurus DP baru & lama
di Aula Syalom (11/5/08)





PESAN BAPAK USKUP untuk DP Periode 2008-2011:
1. Kasih Persaudaraan di atas segalanya.
2. Perasaan yang sering timbul sehingga mengakibatkan keloyoan dan harus dihindari bersumber pada 2 hal :
a. Kita bekerja dengan mengandalkan kekuatan sendiri.
b. Bukan Tuhan yang kita layani tetapi diri sendiri.
3. Kita bekerja tidak untuk paroki sendiri tetapi juga untuk paroki lainya. (zo)


Bapak Uskup menyampaikan pesan kepada Dewan Paroki yang baru dilantik

Tidak ada komentar: