01 Januari 2011

PESTA KELUARGA KUDUS & PERAYAAN NATAL BERSAMA LANSIA


PERAYAAN EKARISTI PESTA KELUARGA KUDUS

Perayaan ekaristi Pesta Keluarga Kudus pada Minggu, 26 Desember 2010 pukul 08.00 Wita di paroki Kelayan diintensikan sebagai perayaan ekaristi bersama Lansia. Ratusan lansia hadir pada perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Romo Lioe Fut Khin. Koor oleh Wilayah Theresia.

Romo Fut Khin dalam homilinya menyatakan bahwa ada 3 hal yang patut diteladani dari Keluarga Kudus, yaitu:

1. Ketaatan:

Ketaatan merupakan ungkapan iman, orang yang taat percaya bahwa apa harus dikerjakan merupakan kehendak Allah. Dalam kehidupan kita saat ini, ketaatan pada orang tua, pimpinan, gembala merupakan ungkapan ketaatan pada kehendak Allah.

2. Keheningan

Keluarga Kudus hidup dalam keheningan. Maria menyimpan segala perkara dalam hatinya. Dalam Kitab Suci kita tidak menemukan bahwa Yosef berbicara. Dalam keheningan doa, kita mengalami dan mendengar kehendak Allah.

3. Kebersamaan dalam komunitas

Yang mempersatukan sebuah keluarga adalah cinta kasih sehingga ada dukungan satu sama lain. Keluarga merupakan sebuah oase karena di sana ditemukan kehangan, keramahan,dan tempat menimba kekuatan.

Selanjutnya Romo Fut Khin mengajak agar ketiga hal tersebut makin kita tingkatkan dalam kehidupan kita supaya keluarga-keluarga kita menjadi keluarga yang solid dan kuat dalam menghadapi tantangan dan godaan.

RAMAH TAMAH BERSAMA LANSIA

Seusai perayaan ekaristi, para lansia dipersilakan ke Aula Syalom untuk ramah tamah dan merayakan Natal bersama. Acara diawali dengan tarian anak-anak dan doa pembukaan. Sambutan-sambutan diberikan oleh Ibu Agatha Mujiharni selaku perwakilan lansia, Bp. Reddy Mountana selaku ketua panitia dan dilanjutkan oleh Romo Allparis. Dalam sambutannya, romo Allparis menyatakan bahwa kebahagiaan para orang tua adalah melihat anak cucunya tumbuh dengan baik dan hidup bahagia. Para lansia berharap mengalami saat-saat yang indah dengan dicintai dan disayangi. Keberadaan para lansia bukan sekedar menunggu “absen” dipanggil Tuhan, namun sebaliknya para lansia masih berguna dalam mendampingi, memberikan nasihat, teladan dan doa.

Setelah kata sambutan, para lansia diajak untuk menikmati penampilan tarian anak-anak sambil menikmati santap siang yang telah disediakan oleh ibu-ibu dari Wilayah Martha. (smr)

Tidak ada komentar: