03 September 2008

SEPUTAR PAROKI

PERAYAAN HARI RAYA ST. PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA
(Catatan Homili Romo Lioe Fut Khin, MSF Perayaan Ekaristi Hari Raya St. Perawan Maria Diangkat ke Surga – 10 Agustus 2008)

Peringatan Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga memberikan harapan pada kita untuk mengikuti Maria. Ada sebuah cerita di Amerika, seorang bapak keluar dari penjara. Ia tidak mempunyai uang maupun bekal apapun serta tujuan kemana dia akan pergi selepas dari penjara. Setelah beberapa lama berada di pinggir jalan akhirnya sebuah bis yang berisi sekelompok mahasiswa berhenti dan mengangkutnya. Seorang mahasiswa memperhatikan kecemasan bapak tersebut dan mendekatinya untuk mengajaknya berbincang. Bapak tersebut bercerita bahwa ia baru saja keluar dari penjara. Ia sebenarnya memiliki istri dan anak-anak, namun ia tergoda dengan perempuan lain sampai suatu saat terjadi pertengkaran yang hebat dengan perempuan tersebut dan ia dituntut oleh perempuan tersebut karena percobaan pembunuhan sehingga ia dipenjara selama 7 tahun. Sebelum keluar dari penjara bapak itu telah mengirimkan surat kepada istrinya untuk meminta pengampunan atas segala kesalahan yang dia perbuat. Bila istrinya mau mengampuni dan menerima dia kembali, maka ia meminta tanda dari istrinya berupa pita kuning yang diikat pada pohon di depan rumahnya. Mendekati rumahnya, alangkah terharunya bapak itu karena pita kuning terpasang tidak hanya pada 1 pohon saja, namun di sepanjang jalan, di setiap pohon telah diikat pita kuning. Setelah terjadi pertemuan antara bapak yang baru saja keluar dari penjara dengan istrinya, mahasiswa yang di dalam bis tadi bertanya pada istri bapak itu bagaimana ia bisa mengampuni suaminya. Menurut sang istri, dia telah mengampuni suaminya sejak suaminya pergi meninggalkannya. Namun saat menerima surat dari suaminya ia sebenarnya ragu apakah ia mampu menerima suaminya kembali. Akhirnya dia berdoa dengan perantaraan Bunda Maria dan ia yakin bahwa Bunda Maria menghendakinya untuk mengampuni suaminya.

Saat ini Bunda Maria hidup dalam keluarga-keluarga dan gereja. Penampakan Bunda Maria di berbagai tempat dimana gereja mulai meninggalkan Tuhan menunjukkan bahwa dia ada dan menghendaki orang-orang untuk kembali pada Tuhan.

Bunda Maria diangkat ke surga terjadi bukan karena jasanya yang telah mengandung Yesus. Dalam Injil Lukas 11:47-48, Maria mendapatkan tempat istimewa karena ia mendengar Sabda Tuhan dan ia setia melaksanakan perutusannya. Bunda Maria dapat menjadi model bagi kita karena ia bukan orang hebat dan terlalu tinggi. Bunda Maria adalah seorang wanita sederhana namun ia punya hati dan iman pada Yesus. Dalam Kidung Maria terungkap imannya dan ungkapan syukurnya pada Tuhan.

Kita patut berbangga dan bersyukur karena memiliki Bunda Maria. Kita hendaknya makin diteguhkan, tabah menghadapi cobaan dan menjadikan Bunda Maria sebagai pendoa bagi kita. (smr)

Tidak ada komentar: