27 Mei 2010

PERINGATAN TAHTA SUCI KEPAUSAN & ULANG TAHUN PAUS BENEDICTUS XVI


Senin, 19 April 2010, Keuskupan Banjarmasin memperingati Tahta Suci Kepausan & Ulang Tahun Paus Benedictus XVI di gereja Keluarga Kudus, Katedral, Banjarmasin pada pukul 18.00 Wita. Peringatan tersebut dirayakan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Bapak Uskup Petrus Timang didampingi romo Supri, CM, romo Simon, Pr, romo Kris, MSF, romo Doni, MSF, romo Amtono, MSF, romo Prillion, MSF, romo Pius, MSF. Koor oleh PSP Serafim dari Paroki Kelayan, lektor oleh wakil umat paroki Banjarbaru dan mazmur dibawakan wakil umat paroki Veteran. Kolekte oleh WKRI Paroki Katedral Banjarmasin.

Dalam homilinya Bapak Uskup Petrus Timang menguraikan bacaan pertama hari itu yang diambil dari Kis 6:8-15: Wajah Stefanus berseri-seri di depan lawannya karena penuh kuasa Allah kendati cobaan berat. Dalam bacaan Injil yang diambil dari Yoh 6:22-29, Yesus berkata di depan murid-muridNya, “Kamu mencari Aku bukan karena melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti dan kamu kenyang. Yesus tahu bahwa orang-orang mengikuti Yesus karena ingin mendapatkan sesuatu dan telah mendapat roti secara gratis.

Bacaan tersebut bukan kebetulan diangkat dalam misa syukur peringatan tahta suci kepausan dan ulang tahun Paus ke-83 bersama umat Katolik sedu-nia.

Seperti Stefanus, keselu- ruhan hidup kita hendaknya memper- lihatkan wajah Ilahi yang senantiasa berseri-seri. Namun kenyataannya seringkali wajah Ilahi itu tertutup oleh keinginan-keinginan manusia.

Ketika manusia di dunia hidup seakan-akan tidak perlu Tuhan. Mall, bisnis, hiburan berkembang pesat seakan-akan berada di dunia lain yang jauh dari Tuhan. Hidup sehari-hari dihayati seakan-akan Tuhan tidak ada, membuat tugas seorang Paus dalam memimpin umat Katolik bukanlah suatu pekerjaan gampang. Oleh karena itu kita bersyukur karena gereja memiliki struktur tahta Paus di Roma. Tahta yang saat ini diduduki Paus Benediktus XVI merupakan jaminan bahwa gereja Katolik berasal dari Tuhan dan tidak mungkin sesat. Gereja Katolik adalah gereja yang apostolik yaitu berkesinambungan dari Petrus sampai sekarang.

Menutup homilinya, Bapak Uskup mengingatkan, bahwa kita adalah “malaikat-malaikat” yang diutus untuk memperlihatkan wajah Allah melalui hidup kita sehari-hari dimanapun kita berada. (smr)

Tidak ada komentar: