Pertemuan Bagian Pertama
Tanggal 11 Agustus 2008 bertempat di Pendopo St. Yosef telah dilaksanakan Pelatihan Pemimpin Ibadat Sabda Komunitas yang diikuti sekitar 60 orang utusan komunitas dan alumni Kursus Evangelisasi. Patut disyukuri dan dibanggakan bahwa dalam kegiatan ini seluruh komunitas telah terwakili keikutsertaannya, bahkan ada satu komunitas yang terwakili oleh 8 orang. Sebagian besar peserta mengaku bahwa kegiatan ini merupakan sesuatu yang baru dan sangat baik serta membantu dalam pelaksanaan ibadat Sabda di komunitas.
Kegiatan yang dibidani oleh Seksi Pendalaman Iman ini dipandu secara menarik oleh Romo Aloysius Lioe Fut Khin, MSF dan Frater Anton, CMM selaku Ketua Seksi Pendalaman Iman menggantikan Frater Flor, CMM yang pindah tugas ke Baligee.
Di awal pelatihan tersebut ditekankan oleh Romo Fut bahwa pemimpin ibadat sabda merupakan pewarta Yesus, Sang Sabda sehingga sebagai pemimpin ibadat sabda mereka hendaknya memiliki perikehidupan yang baik, rendah hati, berdedikasi tinggi serta memiliki kemampuan yang memadai. Selanjutnya secara bergantian romo Fut dan Frater Anton memberikan materi Tata Upacara Ibadat sabda, model-model renungan/khotbah serta skema-skema khotbah. Untuk lebih memperjelas materi yang disampaikan, maka direncanakan praktek memimpin ibadat pada pertemuan kedua pada tanggal 18 Agustus 2008. Saat itu diputuskan bahwa wakil dari wilayah Anna akan memulai untuk melaksanakan praktek memimpin ibadat.
Pertemuan Bagian Kedua
Pertemuan Bagian Kedua
Tanggal 18 Agustus, Pelatihan Pemimpin Ibadat dimulai dengan Ibadat Sabda sekaligus praktek dari bahan yang telah diajarkan sebelumnya. Bp. Saibun sebagai pemimpin ibadat, Bp. Isyaias yang membawakan khotbah serta Ibu
Yuli sebagai pemimpin lagu merupakan wakil dari wilayah Anna untuk melakukan praktek pelatihan. Ibadat Sabda tersebut mengambil tema Syukur atas Kemerdekaan Indonesia.
Yuli sebagai pemimpin lagu merupakan wakil dari wilayah Anna untuk melakukan praktek pelatihan. Ibadat Sabda tersebut mengambil tema Syukur atas Kemerdekaan Indonesia.
Setelah Ibadat Sabda selesai, acara dilanjutkan dengan evaluasi yang dipimpin oleh Romo Fut. Meskipun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki namun pada umumnya para peserta menyatakan bahwa ibadat Sabda yang dibawakan oleh wakil dari Wilayah Anna tersebut menarik, dapat dimengerti, menolong dalam membina iman dan ada hal baru yang diterima oleh peserta. Waktu 10 menit untuk khotbah juga dianggap merupakan waktu yang pas, tidak terlalu panjang ataupun terlalu singkat. (smr)
1 komentar:
Tak ada yng luar biasa selain membangun Umat Komunitas Basis Gerejawi............membangun Keluarga.
Posting Komentar