21 November 2008

Tunas Gereja: MISA ANAK-ANAK SEKAMI BERSAMA BAPAK USKUP


Adik-adik tunas gereja, apakah kalian hadir dalam misa anak-anak Sekami bersama Mgr Petrus Timang? Berikut ini liputannya.

          Bertempat di Sasana Sehati, ratusan anak Sekami dari paroki Katedral, Veteran, Kelayan dan Banjarbaru berkumpul untuk merayakan perayaan ekaristi bersama Mgr Petrus Timang pada tanggal 16 November 2008 pukul 10.00 Wita. Semua anak datang dengan wajah sukaria. Romo Supri mendampiri Bapak Uskup memimpin perayaan ekaristi yang mengambil tema, “Mari kita tinggal dalam kasih Allah agar kita memiliki hidup kekal dan kasih yang berkelimpahan.” Hadir juga dalam perayaan tersebut, Bapak Uskup Emeritus keuskupan Banjarmasin, Mgr FX Prajasuta MSF dan pastor paroki Katedral, romo Katijanarso, CM.

Penari-penari mendahului perarakan misdinar, lektor dan pastor mengawali perayaan ekaristi dengan iringan lagu “Semua Bunga Ikut Bernyanyi” yang dibawakan dengan merdu oleh koor dari Sekami Banjarbaru.

         Bacaan pada perayaan ekaristi diambil dari 1 Kor 13:1-8,13 dan 1 Yoh 4:7-21. Bacaan Injil dari Matius 25:14-20. Mgr Timang memulai homilinya dengan mengajak anak-anak bernyanyi “Dengar Dia panggil nama saya.” Setelah mengabsen dari mana saja anak-anak yang hadir saat itu, selanjutnya beliau menguraikan bacaan pertama. Bacaan pertama berbicara tentang kasih, kata Bapak Uskup, “Sekalipun aku secantik Agnes Monica, tanpa kasih aku adalah nol. Sekalipun aku pintar nyanyi seperti Delon, tanpa kasih aku adalah nol. Demikian juga biarpun aku juara olimpiade sains, kalau aku tidak memiliki kasih aku adalah nol!” Anak-anak Katolik di keuskupan Banjarmasin harus yakin bahwa Yesus selalu bersama kita. Sebagai anak-anak Katolik kita harus jadi yang paling unggul, tidak harus jadi juara olimpiade, melainkan unggul dalam hal kasih.

         Anak-anak harus jadi sahabat Yesus yang setia berdoa dan membaca Kitab Suci. Sepanjang hari kita hendaknya menunjukkan tanda bahwa kita unggul dalam kasih. Bangun pagi bukan HP yang kita pegang, melainkan berdoa dulu. Selanjutnya selalu senyum pada orang lain sehingga orang lain menerima senyum dari surga melalui kita. Di antara anak-anak Katolik jangan ada yang menjadi “WTS” atau “Wajah Tanpa Senyum” sebagai tanda bahwa Yesus mengasihi kita. Setelah belajar dan sebelum mengakhiri hari-hari kita atau sebelum tidur, kita juga harus berdoa.

        Setelah perayaan ekaristi selesai, acara dilanjutnya dengan hiburan berupa pentas seni yang dibawakan oleh anak-anak Sekami dari 4 paroki. Ada yang menari, menyanyi dan koor. Tak ketinggalan grup band Melodius ikut memerihkan acara tersebut. Semua larut dalam sukacita dan kegembiraan. Bahkan Mgr Piet Timang, Mgr FX Prajasuta, romo Supri dan romo Katijan ikut didaulat menari di atas panggung bersama anak-anak Sekami dari paroki Katedral.

        Pukul 13.00 seluruh rangkaian acara diakhiri setelah sebelumnya anak-anak menyantap makan siang yang dibagikan. (smr)

Tidak ada komentar: