29 November 2010

PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN RI ke-65 Di PAROKI KELAYAN



PERAYAAN EKARISTI HUT KEMERDEKAAN RI KE-65

Persoalan kemerdekaan bukan lagi berperang mengangkat senjata melawan musuh. Tahun ini kita memasuki usia kemerdekaan Negara yang ke-65. Sebagai sebuah Negara yang berdaulat dan bermartabat, persoalan kemerdekaan sekarang justru telah bergeser. Pergeseran ini menuju sebuah pertanyaan besar akan makna kemerdekaan itu sendiri.

Romo Allparis dalam homili ekaristi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2010 mengajak umat untuk merenungkan arti tujuan merdeka. Mengapa? Dalam kurun beberapa tahun ini kita disuguhi aksi-aksi terror separatisme. Di lain tempat, banyak yang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Atau punya barang tapi tidak ada barang. Sumber daya alam melimpah tapi fasilitas umum memprihatinkan. Masyarakat cemas karena perampokan bank dan tempat usaha menggila.

Romo Allparis mengajak umat agar dalam mengisi kemerdekaan ini kita tidak mengeluh tapi terus berdoa dan berusaha.

ANEKA LOMBA

Memperingati HUT Kemerdekaan RI, paroki Kelayan mengadakan perlombaan-perlombaan yang diadakan setelah perayaan ekaristi Minggu pagi tanggal 8 dan 15 Agustus 2010 di halaman SD Santa Maria. Pelaksana dari kegiatan ini adalah KOMKA dan utusan kaum muda dari komunitas. Kepanitiaan telah dibentuk pada hari Minggu 25 Juli 2010 dan yang ditunjuk sebagai ketua panitia adalah Henry dan Ekki sebagai wakil ketua.

Didahului dengan pendaftaran melalui surat edaran kepada ketua-ketua komunitas beberapa hari sebelumnya, maka pada tanggal 8 Agustus, komunitas-komunitas dan wilayah-wilayah berlomba menjadi yang terbaik melalui lomba sepak bola ibu-ibu dengan memakai sarung. Sementara itu bapak-bapak bermain sepak bola dengan dengan daster. Di sisi lapangan bola, dilangsungkan lomba membawa lari kelereng dalam sendok, mengambil koin dari papaya yang diolesi mentega dan coklat serta memasukkan paku ke dalam botol. Di pinggir lapangan, Diakon Johan, Yohanes dan Yandi bertindak sebagai komentator pertandingan sepak bola sehingga keseluruhan pertandingan berlangsung dalam suasana keceriaan dan kebersamaan.

Tanggal 15 Agustus 2010, pertandingan kembali dilanjutkan dengan lomba makan kerupuk, adu lari dengan bakiak dan final lomba sepak bola ibu-ibu serta sepak bola bapak-bapak. Tak kalah seru pada kegiatan hari itu adalah lomba suami merias istri.

Pada perayaan ekaristi Minggu pagi tanggal 22 Agustus 2010 diumumkanjuara umum lomba peringatan HUT Kemerdekaan RI sekaligus berhak membawa pulang piala bergilir yang selama 6 tahun berturut-turut berada di wilayah Theresia. Pada tahun ini juara umum diraih oleh Wilayah Lucia. Penyerahan piala dilakukan oleh Romo Allparis yang memimpin misa pada hari itu kepada Bp. Xaverius selaku wakil wilayah Lucia.

Pemenang Lomba selengkapnya adalah sbb (berturut-turut juara 1 s.d 3):

· Sepak Bola ibu-ibu: Wilayah Sisilia, Theresia, Lucia.

· Sepak Bola Bapak-bapak: Wilayah Anna, Theresia, Lucia.

· Lari Kelereng: Komunitas Stefanus, Andreas, Daniel.

· Koin dalam Pepaya: Asrama Putri, Komunitas Gregorius, Stefanus.

· Memasukkan paku ke dalam botol: Wilayah Lucia, Martha, Elisabeth.

· Makan kerupuk: Komunitas Andreas, Bonifasius, Daniel.

· Suami Merias Istri: Komunitas Antonius, Daniel, Petrus.

· Bakiak: Asrama Putra/Putri, Komunitas Yohanes, Lukas. (smr)

Tidak ada komentar: