16 Agustus 2009

Refleksi Untuk Tahun Imam : Bagaimana Harus Diisi?

Tahun ini Bapa Suci, Paus Benediktus XVI, mengajak kita untuk merayakan Tahun Imam. Tepatnya mulai tanggal 19 Juni 2009 – 19 Juni 2010. Buat kita umat beriman, khususnya yang tinggal di Paroki Kelayan, apakah Tahun Imam ini memiliki arti yang penting? Atau hanya sekedar lewat saja, seperti tahun lalu, saat merayakan Tahun Paulus? Apakah yang dapat kita sumbangkan sebagai wujud kepedulian untuk mengisi Tahun Imam ini? Dari Pihak para imam saya rasa mereka sudah punya program sendiri untuk mengisi tahun ini, baik itu di level keuskupan, maupun di level pribadi para imam.

Sekarang untuk kita, khususnya umat warga Paroki Kelayan, apa yang bisa kita buat untuk para imam yang ada di paroki kita? Maaf, bukan hanya keperluan materi untuk para imam saja, tetapi kita juga harus mendukung keperluan rohani mereka. Dukungan materi memang sangat diperlukan untuk menunjang semua karya pastoral, namun keperluan rohani juga harus kita tunjang guna penyempurnaan karya pastoral para imam.

Apa wujud nyata yang bisa kita perbuat?

Tahun Imam adalah saat yang tepat untuk mendukung secara rohani para imam dan para calon imam. Para calon imam merupakan tulang punggung gereja untuk masa depan. Pernahkah terbersit dalam pikiran kita, para orang tua, untuk mengarahkan salah satu anak kita untuk menjadi seorang imam? Mungkin ada, tetapi saya yakin tidak banyak! Pernahkan kita sebagai orang tua, berdoa bersama (suami-istri) supaya ada anak kita yang mau menjadi seorang gembala umat yang memang saat ini sangat dibutuhkan? Mungkin ada, tetapi sekali lagi, tidak banyak!

Kembali ke pertanyaan awal, apa wujud nyata yang bisa kita perbuat? Kita mulai dari diri pribadi, sudahkah kita mendoakan secara pribadi para imam? Minimal satu kali Salam Maria, Bapa Kami, dan Kemuliaan dalam ekaristi kudus atau pada saat doa pribadi di rumah. Pun dalam lingkup keluarga maupun komunitas, sudahkah secara khusus mendoakan para imam?

Marilah kita berdoa untuk para imam dan para calon imam agar selalu diberikan rahmat kesehatan. Dengan rahmat kesehatan akan banyak hal yang dapat mereka buat. Dengan jiwa dan raga yang sehat mutu pelayanan para imam akan lebih maksimal. Pastor juga manusia, akan ada kelemahan disana-sini, namun dengan dukungan doa kita semua kelemahan itu akan menjadi kekuatan baru yang menunjang tugas dan pelayanan para imam dan menjadi berkat untuk kita semua. Bravo para imam, Tuhan memberkati. (ib)

Tidak ada komentar: